Seorang Relawan PMI Kota Pontianak memakaikan masker kepada seorang pembeli di Pasar Teratai Jalan Komodor Yos Sudarso, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (11/4). (Foto: Deni Syahbandi/pmipontianak.or.id)
Pedagang di Pasar Flamboyan, Jalan Gajahmada Pontianak, Kalimantan Barat menerima masker gratis dari PMI Kota Pontianak, Sabtu (11/4). (Foto : Noor Rachman Wicaksono/ pmipontianak.or.id)

PONTIANAK – Pembagian masker gratis ke sejumlah pasar tradisional di Kota Pontianak ini sebagai upaya Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak mensosialisasikan pentingnya melindungi diri kepada masyarakat jika sedang berada di luar rumah. Tak kurang dari 7000 masker bedah atau surgical mask, Sabtu pagi (11/4) lalu, dibagikan secara cuma-cuma oleh relawan PMI di tiga pasar tradisional. Pada tahap pertama ini PMI menyasar Pasar Flamboyan di Jalan Gajah Mada Pontianak Selatan, serta Pasar Teratai dan Pasar Nipah Kuning, keduanya di Jalan Komodor Yos Sudarso, Kecamatan Pontianak Barat.

“Kita prioritaskan (kepada) pedagangnya, tapi tidak menutup kemungkinan juga jika warga minta, ya kita kasih,” kata Ketua PMI Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Agar tidak terjadi penumpukan massa di satu titik, Edi bersama puluhan relawan dan sejumlah pengurus PMI Kota Pontianak, berkeliling pasar mendatangi lapak-lapak pedagang untum membagi-bagikan masker.

Sejumlah pengunjung pasar mengaku senang mendapat masker gratis yang memang dinilai susah dicari di pasaran saat ini. “Senanglah, karena mau beli masker pun susah sekarang. Apalagi ini gratis dan yang bagikan pun walikota langsung. Senang sekali,” ujar Rita, seorang pembeli di Pasar Flamboyan Pontianak.

Sebelumnya, Edi yang juga Walikota Pontianak ini telah menyampaikan anjuran agar seluruh masyarakat menggunakan masker saat keluar rumah demi mencegah penyebaran virus Corona. “Sebenarnya kita juga mengedukasi agar masyarakat bisa mandiri memakai masker kain yang bisa dicuci,” katanya.

Menurutnya, dalam kondisi sulit mendapatkan masker bedah yang hanya digunakan sekali pakai itu, penggunaan masker kain adalah salah satu solusi. Edi mengingatkan, meski penggunaan masker kain idealnya tak boleh lebih dari empat jam, namum masker jenis ini bisa dicuci dan di jemur di bawah sinar matahari, untuk selanjutnya dapat digunakan kembali.

Tidak hanya membagikan masker kepada para pedagang dan pembeli di ketiga pasar tersebut, para relawan ini juga melakukan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS. Seperti penyelampaian informasi terkait cara mencuci tangan yang benar hingga ajakan pentingnya menjaga kebersihan di rumah.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, menurut Wakil Ketua Bidang Kebencanaan PMI Kota Pontianak Kompol Syarifah Salbiah yang turut mendampingi Edi, PMI tak berhenti memberi pemahaman kepada masyarakat seputar upaya pencegahan. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari publikasi di media sosial, seperti penyebaran informasi mengenai cara mencuci tangan di grup-grup WhatsApp. “Kita menghindari pengumpulan massa, karena itu kita memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menyebar informasi yang sifatnya mengedukasi,” kata Salbiah. ( Noor Rachman Wicaksono, Deni Syahbandi, Red)

Editor : Yan Soe dan Lusi Nuryanti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here